TEAM BRAIN OVER BOOBS




YA !!!
I'M TEAM BRAIN OVER BOOBS.
Bukannya merendahkan para perempuan yang punya payudara melimpah atau wajah cantik ya. Of course aku juga ingin tampil cantik, pandai make up, fashionable, and body goals kayak artis-artis. It's normal guys. Aku cuma geli aja sama cewek-cewek yang merasa fisik aja sudah cukup.

If I were a man, aku akan memilih cewek yang bisa diajakin ngobrol mulai dari hal receh sampai ngomongin hal yang berat sekalipun. Banyak pengetahuan baru yang bisa digali, atau bahkan belajar banyak kosa kata baru. Kalau ketemu cowok yang suka minder, atau cowok yang team BOOBS OVER BRAIN aku akan jauh-jauh sih. Karena menurutku ya emang nggak akan nyambung dan bukan level aku banget.

Kenapa?
Kamu mau bilang aku sok?
Bukan sok sih sebenernya, aku suka ngobrol-ngobrol santai sambil minum segelas kopi. Aku tipe orang yang selalu pengen ngabisin waktu dengan ngobrol dan cuddle. Menurutku, hubungan tanpa komunikasi dan topik berkualitas itu kayak makan sayuran nggak pakai garem. Ya emang bisa sih, cuma aku nggak suka. Ya nggak melulu dari awal sampai akhir obrolan harus topik yang berkualitas atau berbobot, diselingi joke-joke receh pun itu sudah amat sangat menyenangkan. Aku pengen ngobrol sama pasanganku sampai tua nanti. Dikala kulit mengeriput, payudara sudah kendor, rambut sudah beruban, semua itu sudah nggak menarik lagi. Segelas kopi panas, pisang goreng hangat dan obrolan tiada henti. Nah itu! aku mau yang itu.

Sekali lagi ku katakan bahwa aku sama sekali tidak merendahkan perempuan yang mengumbar belahan dada kok. Badan itu otoritas, badan itu hak milik. Aku nggak punya otoritas sama sekali untuk melarang, cuman aku ngerasa nggak respek aja kalau dengan mengumbar belahan dijadiin cara buat naikin followers atau likes. Apalagi sama cewek yang dumb af, atau perempuan yang pura-pura bego biar dianggap imut. Aku nggak respek.

Aku bangga jadi kutu buku, aku bangga bisa tau tentang ini itu dan aku mau belajar dari siapapun. Dari orang yang nggak sengaja ku temuin dijalan sampai orang yang menemaniku dari aku lahir sampai dewasa. Dari profesi pengemis sampai pejabat. Dari orang yang (monmaaf) abnormal hingga overnormal. Dari partner kerja hingga parner hidup nanti. Karena belajar itu bisa dari siapapun dan dimanapun. Aku punya prinsif hidup "Pengalaman itu guru terbaik tapi akan lebih baik lagi kalau kita bisa belajar dari pengalaman orang lain. Kamu tidak perlu tersesat untuk tau jalan mana yang harus kamu tuju".

Tanpa semua itu aku hanya butiran debu galaksi. Aku nggak punya payudara besar untuk dijual. Parasku jungga nggat terlalu cantik. Makanya aku selalu apresiasi cowok yang mau menghabiskan secangkir kopi untuk ngobrol tanpa menyinggung "cantik" sedikitpun. Misal "hei kamu cocok pakai warna ini" atau "hei kamu bagusnya pakai baju ini" atau "kamu jelek kalau rambutnya digituin" bla bla bla bla.....

Menurutku, lebih baik menjadi perempuan biasa-biasa aja tapi punya otak isi pengetahuan yang luas.  Bisa diajak ngobrol tentang bakso aci sampai ledakan kosmik. Tentu saja penampilan juga penting. Siapa sih yang nggak mau punya pasangan yang nggak malu-maluin diajak jalan? but that's not the point. Percaya atau tidak perempuan yang memiliki otak dengan isi pengetahuan akan tau cara membawa diri dengan baik dibandingkan dengan perempuan yang hanya mengandalkan body dan makeup. Aku tidak membandingkan siapa dengan siapa disini aku hanya berbicara tentang penilaianku saja.

Aku sadar, aku nggak hidup selamanya dan aku nggak mau dikenang sebagai cantik. Aku bukan wadah cantik tanpa isi. Aku tidak memoles pewarna bibir setiap saat hanya karena aku ingin menarik perhatian. Aku juga tidak mengelus ego seorang lelaki dengan bertingkah bodoh. Aku sadar kemampuan dan seberapa kuat aku mau berjuang. Aku tidak butuh sokongan dana dari lelaki lain untuk membeli mascara. Aku tidak butuh tag di Instagram agar terlihat eksis.
Perihal kekayaan dan suami yang tidak takut memilih perempuan pintar?
Nanti, akan aku temukan sendiri.
Aku terlahir sebagai manusia, bukan pemuas ego lelaki.
Aku terlahir setara, sehingga siapa takut untuk bertanding.
Kamu takut?
Kamu bukan levelku.

Dan buat siapapun yang sedang belajar, mengejar S2 atau S3 sekalipun, nggak perlu takut kalau cowok akan minder deket kamu atau lebih memilih cewek dengan payudara besar. Diluar sana, ada yang menunggu kita dengan secangkir kopi panas dan pisang goreng hangat untuk teman berbincang. Oooo heloooooo cinta nggak melulu soal sex, cinta nggak melulu soal paras siapa yang paling cantik. Nggak perlu takut sayang, dia bukan level kamu. Kamu berhak dapat yang baik. Berhak dapat yang menghargai otak dan hati.
Kamu berhak !

Dan terakhir buat para lelaki diluar sana. Carilah pasangan yang memiliki otak isi pengetahuan, karena madrasah pertama anakmu kelak adalah IBUNYA. Tidak perlu minder hanya karena dia lebih pintar. Perempuan yang berpengetahuan luas dan memiliki attitude bagus tau bagaimana bersikap yang baik dan benar sesuai kodratnya sebagai makmum dalam rumah tangga.










nevi nevi nevi

Komentar

Postingan populer dari blog ini